Senin, 02 Januari 2012

Hewan Mamalia

1 .PENGERTIAN HEWAN MAMALIA

MAMALIA berasal dari bahasa Latin, mammae yang berarti buah dada; payudara. Jadi, Mammalia ialah kelas hewan vertebrata yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya.

2 . ASAL-USUL HEWAN MAMALIA

Mamalia muncul di bumi secara tiba-tiba tanpa nenek moyang apapun. Bahkan, para evolusionis tidak memiliki penjelasan atas asal-usul kelompok mamalia yang berbeda-beda.
Teori evolusi mengemukakan bahwa sejumlah makhluk yang diduga pernah ada, keluar dari laut dan merubah diri mereka menjadi reptil, dan burung terbentuk dari evolusi reptil-reptil tersebut. Menurut skenario yang sama, reptil bukan saja menjadi nenek moyang burung, tetapi juga mamalia. Namun, terdapat jurang pemisah yang besar antara reptil dan mamalia dilihat dari struktur tubuh keduanya. Di satu pihak reptil bersisik, berdarah dingin dan berkembang biak dengan bertelur. Sedangkan di pihak lain, tubuh mamalia tertutup rambut, berdarah panas, dan berkembang biak dengan melahirkan anaknya.
Satu contoh yang memisahkan reptil dengan mamalia adalah struktur rahang mereka. Rahang bawah mamalia terdiri dari hanya satu tulang rahang bawah dan gigi-gigi terletak pada tulang ini. Sedangkan pada reptil terdapat tiga tulang kecil pada kedua sisi rahang bawahnya.
Satu perbedaan mendasar lainnya adalah semua mamalia memiliki tiga tulang di dalam telinga bagian tengahnya (yakni martil, landasan dan sanggurdi). Semua reptil hanya memiliki satu tulang di dalam telinga bagian tengahnya. Evolusionis menyatakan bahwa rahang dan telinga bagian tengah reptil berevolusi secara bertahap menjadi rahang dan telinga mamalia. Akan tetapi bagaimana perubahan ini terjadi masih merupakan pertanyaan yang tak terjawab. Khususnya, pertanyaan tentang bagaimana telinga dengan satu tulang berevolusi menjadi telinga dengan tiga tulang, dan bagaimana proses mendengar tetap berfungsi selama perubahan tersebut berlangsung, tidak pernah dapat dijelaskan.
Kesemua ini menunjukkan mamalia juga muncul di bumi secara tiba-tiba dan dalam keadaan telah lengkap, tanpa nenek moyang apa pun. Ini merupakan bukti nyata bahwa mereka telah diciptakan oleh Allah.
Sedangkan Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial).


3 . CIRI-CIRI HEWAN MAMALIA

1   . Mempunyai saraf tunjang.
2   . Bertulang belakang (vetebratae).
3   . Mempunyai jantung dengan 4 ruang (Serambi Kiri, Serambi Kanan,
       Bilik Kiri dan Bilik Kanan).
4   . Badan ditutupi oleh bulu.
5   . Mempunyai cuping telinga (Daun Telinga).
6   . Mempunyai kelenjar peluh (Kelenjar Keringat).
7   . Mamalia betina melahirkan dan menyusui anak, kecuali mamalia
       yang sangat primitif seperti Platypus (hewan berparuh bebek) dan
       sesetengah Tenggiling yang bertelur.
8   . Bernafas melalui paru-paru.
9   . Berdarah panas (suhu tubuhnya tetap, walaupun cuaca diluar
       tubuh berubah-ubah).
10 . Mamalia memiiki 3 tulang pendengaran dalam setiap telinga dan 1
       tulang (dentari) di setiap sisi rahang bawah.
11 . Mamalia memliki integumen (sistem organ yg membedakan hewan
      Dengan lingkungan sekitarnya) yang terdiri dari 3 lapisan: paling luar        
      adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam     
      adalah hipodermis.
12 . Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
13 . Otak berkembang dengan baik.
14 . Fertilisasi internal (pembuahan terjadi didalam tubuh).

4. SISTEM PENCERNAAN

Pada sapi:
lambung yang tersusun dari empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam.

5 . SISTEM REPRODUKSI

          Kelamin terpisah, fertilisasi internal. Lubang genital dan anus terpisah. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi berupa penis. Testis menghasilkan spermatozoid dan berada pada saku skrotum. Ovum sangat kecil. Perkembangan embrio terjadi dalam uterus; menempel pada dinding rahim (uterus) dengan perantara tali pusat dan plasenta.

6 . SISTEM GERAK

          Mempunyai dua pasang anggota gerak dengan bermacam-macam bentuk, untuk berjalan, memegang, memanjat, menggali, berenang dan lain-lain. Contohnya pada kelinci, tungkai depan berjari 5, tungkai belakang berjari 4 (lebih kuat dan lebih panjang, sesuai untuk melompat). Sistem skeletal antara lain terdiri dari columna vertebralis (ruas tulang belakang), sternum (tulang dada), costae (tulang rusuk), scapula (tulang belikat), clavicula (tulang selangka).

7 . SISTEM PERNAPASAN

          Dengan dua lobus paru-paru yang masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Terdapat laring yang beratap epiglotis sebagai alat suara.


8 . SISTEM PEREDARAN DARAH

          Peredaran darah tertutup dan ganda. Terdapat 2 buah vena cava anterior kiri dan kanan (pada manusia hanya ada 1 disebelah kiri). Jantung beruang 4 dengan sekat sempurna. Sel darah merah tidak berinti. Terdapat peredaran darah besar (darah dari jantung keseluruh tubuh, kembali kejantung) dan peredaran darah kecil (dari jantung ke paru-paru kembali ke jantung).

9 . SISTEM EKSKRESI

          Sepasang ginjal bertipe metanefros, bentuk seperti kacang kapri. Ruang ginjal (pelvis renalis) dengan kandung kemih (vesika urinaria) dihubungkan oleh sepasang ureter. Pada kelinci tidak ada kloaka. Urin keluar lewat lubang urogenitalis.

10 . SISTEM ALAT INDRA DAN SISTEM SARAF

          Mempunyai lidah yang berlapis lendir dan memiliki papila-papila perasa. Indra penglihatan dngan sepasang mata berkelopak mata atas dan kelopak mata bawah yang dapat dipejamkan. Pada sudut mata terdapat pelika semilunaris (Sisa membran Niktitans). Pada kelinci, daun telinga relatif panjang, mempunyai membran timpanidan tulang pendengar maleus, inkus, dan stapes. Organ penciuman lebih efektif. Kulit juga berperan sebagai organ ekskresi. Pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar buntu yang menghasilkan hormon insulin. Sistem saraf pusat : Serebrum dan Serebelum (otak besar dan otak kecil) relatif besar ;terdapat 12 pasang saraf kranial.

Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.
1. Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya
Contoh tumbuhan monokotil :
  1. suku anggrek-anggrekan
  2. suku padi-padian (Graminae)
  3. suku pinang-pinangan (Palmae)
  4. suku bawang-bawangan (alliaceae)
  5. suku pisang-pisangan (Musaceae)
ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :
  • Bentuk Akar
Memiliki sistem akar serabut
  • Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Melengkung atau sejajar
  • Kaliptrogen / tudung akar
Ada tudung akar / kaliptra
  • Jumlah keping biji atau  kotiledon
satu buah keping biji saja
  • Kandungan akar dan batang
Tidak terdapat kambium
  • Jumlah kelopak bunga
Umumnya adalah kelipatan tiga
  • Pelindung akar dan batang lembaga
Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza
  • Pertumbuhan akar dan batang
Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
2. Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua
dan sistem Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliopsida dengan akhiran -opsida . Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau “tumbuhan dikotil”).
Contoh tumbuhan dikotil :
  1. Kacang tanah
  2. Mangga
  3. Rambutan
  4. Belimbing dll
Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :
  1. Bentuk akar
Memiliki sistem akar tunggang
  1. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
    Menyirip atau menjari
  2. Kaliptrogen / tudung akar
    Tidak terdapat ada tudung akar
  3. Jumlah keping biji atau kotiledon
    Ada dua buah keping biji
  4. Kandungan akar dan batang
    Ada kambium
  5. Jumlah kelopak bunga
    Biasanya kelipatan empat atau lima
  6. Pelindung akar dan batang lembaga
    Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
  7. Pertumbuhan akar dan batang
    Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Struktur-struktur pada tumbuhan
Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun

Metamorfosis Kupu-Kupu


Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai ari telur yang di letakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.
► TELUR
Telur akan menetas antara 3 – 5 hari, larva akan berjalan ke pinggir daun tumbuhan inang dan memulai memakannya. Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
LARVA (ULAT)
► Setelah menetas larva akan mencari makan Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
► Jumlah pergantian kulit selama hidup larva umumnya 4 – 6 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting) disebut instar.
► Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar berbentuk silindris, dan terkadang memepunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen.
► Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva telah memasuki fase prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa.
Pupa ( kepompong)
► Fase pupa kalau dilihat dari luar seperti periode istirahat, padahal di dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna. Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa suatu struktur tanpa anggota tubuh. Pada umumnya pupa berwarna hijau, coklat atau warna sesuai dengan sekitarnya. (berkamuflase) . Pembentukan kupu-kupu di dalam pupa biasanya berlangsung selama 7 – 20 hari tergantung spesiesnya
Kupu-kupu
► Setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke bawah dan mengembang secara normal. Segera setelah sayap mengering,mengembang dan kuat, sayap akan membuka dan menutup beberapa kali dan percobaan terbang.
► Fase imago atau kupu-kupu adalah fase dewasa
PERILAKU KUPU-KUPU:
Kupu-kupu merupakan serangga yang melakukan aktivitas pada siang hari, pada malam hari kupu-kupu akan istirahat dan terlindungan daun pepohonan.
siang kupu-kupu makin aktif terbang dan melakukan aktivitas mencari makan dan berproduksi. Kegiatan mencari makan dilakukan sendiri-sendiri tetapi sering tampak kupu-kupu jantan dan batina terbang berpasangan dan pada saatnya akan melakukan kopulasi.
Selanjutnya induk kupu-kupu akan meletakkan telurnya pada tumbuhan inangnya. kupu-kupu yang rentang sayapnya kecil akan terbamg rendah antara 10 cm- 2 m. Sedangkan kupu-kupu yang rentang sayap lebih besar terbang lebih tinggi sampai ± 10 m. Pada kegiatan mencari makan, kupu-kupu akan hinggap pada bunga-bunga dan menjulurkan probosisnya.

Perkenalan

Nama : Ghulam Fakhry
Kelas  : 3 IPA
Nim    : 0903456


About me :
Saya orang yang suka olah raga, sepak bola adalah salah satu olahraga yang paling saya gemari. saya juga suka dengan organisasi karena dengan organisasi kita bisa menemukan apa yang tidak bisa kita temukan di dalam perkuliahan, contohnya : Kepemimpinan, belajar mengelola kegiatan dsb.